Pura Luhur Uluwatu – Pulau Bali menawarkan banyak sekali tempat wisata yang sayang dilewatkan. Selain Pantai, Candi, maupun Air terjun, Pura bali juga tak kalah mempesona. Beberapa pura bali sangat terkenal bahkan di mata dunia karena daya tarik religi dan pemandangan yang ditawarkan. Salah satunya ada di Kawasan Pura Luhur Uluwatu. Berikut sedikit ulasan mengenai pura yang berstatus Pura Sad Khayangan Jagat ini.
Lokasi Dan Harga Tiket Masuk
Kawasan Pura Luhur Uluwatu ini berada di desa Pecatu. Desa Pecatu sendiri terletak di bagian ujung selatan Pulau Bali, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Jika dari Kota Denpasar jarak tempat ini yaitu sekitar kurang lebih 30 Km. Sedangkan jika dari pantai kuta jarak yang ditempuh sejauh 25 Km.
Harga tiket masuk yang dikenakan untuk memasuki kawasan wisata ini dibedakan menurut 2 kategori .Pertama Kategori Dewasa, untuk wisatawan lokal seharga Rp 20.000 dan Rp 30.000 untuk turis asing. Kedua Kategori anak-anak, untuk wisatawan lokal seharga Rp 10.000 dan Rp. 20.000 untuk wisatawan asing.
Akses Menuju Kawasan Pura Luhur Uluwatu
Akses masuk menuju Kawasan Pura Luhur Uluwatu ini cukup mudah ditempuh. Hal ini disebabkan karena kondisi jalan yang dilewati cukup mulus. Jika berangkat dari Kota Denpasar menuju lokasi Pura maka hanya perlu berkendara ke Arah Selatan. Untuk mempermudah rental mobil di bali saja di raskitatour.com untuk berkeliling ke tempat wisata di Bali lainnya.
Dengan rutenya melalui jalan By Pass Ngurah Rai menuju daerah Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK). Setelah sampai GWK jalan lurus terus kearah selatan hingga menemukan perempatan pertama. Ikuti terus penunjuk jalan yang menerangkan arah ke Pura luhur Uluwatu. Penunjuk ini banyak dipasang di sepanjang jalan menuju lokasi pura.
Sejarah Pura Luhur Uluwatu
Pada mulanya pura ini merupakan tempat pemujaan seorang pendeta suci dari abad ke 11 bernama Mpu Kuturan. Mpu Kuturan dikenal sebagai pemuja dewa Rudra untuk memohon keselamatan. Beliaulah yang menurunkan ajaran Desa adat dan segala aturannya.
Namun terdapat sebuah peninggalan kuno berupa candi kori. Yaitu candi yang menjadi pembatas antara jeroan pura dengan Jawa Tengah di kawasan pura luhur Uluwatu. Penemuan peninggalan ini menjadikan beberapa ahli sejarah memprediksi jika pura ini ada sejak abad ke 8. Artinya sudah ada sebelum Mpu Kuturan datang ke Bali.
Sekitar tahun 1550 an datanglah seorang pendeta suci lainnya bernama Dang Hyang Nitartha.Pendeta tersebut diyakini telah mengakhiri perjalanan sucinya (Nguluhur/Moksha) tepat di pura tersebut. Inilah yang menjadi cikal bakal nama pura luhur.
Daya Tarik Wisata Kawasan Pura Luhur Uluwatu
Terdapat beberapa daya tarik dari salah satu tempat wisata di Pulau Bali ini. Hal ini yang membuat pengunjung pulau bali harus menyempatkan berkunjung ke tempat ini. Berikut beberapa daya tarik yang ada pada Kawasan Pura Luhur Uluwatu:
1. Berada Di Penghujung Batu Karang Terjal
Lokasi Kawasan Pura Luhur Uluwatu terletak di atas sebuah bukit karang dengan ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut. Karena keberadaannya di penghujung atau puncak batu karang maka pura ini disebut uluwatu. Uluwatu berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya puncak batu karang.
2. Spot Melihat Sunset Terbaik
Lokasi ini merupakan tempat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan sunset terbaik di Bali.Setiap hari banyak orang datang ke kawasan Pura Luhur Uluwatu untuk menunggu datangnya sunset tiba lalu mengabadikan dengan kamera. Posisi pura yang menghadap ke Barat semakin mempermudah pengunjung menikmati cantiknya matahari tenggelam.
Lihat juga destinasi unik lainnya: Pantai Segara Samuh
Saat matahari terbenam dengan rona jingga kemerahan seolah tenggelam ditelan Samudera Hindia di sebelah barat kaki cakrawala. Pengunjung bisa dengan langsung dan bebas melihat keindahan sunset tanpa ada yang menghalangi.
3. Tempat Digelarnya Pertunjukan Tari Kecak
Tari kecak ini merupakan salah satu tarian khas Bali. Di Kawasan Pura Luhur Uluwatu,tari kecak umumnya diadakan setiap sore hari sekitar pukul 18.10-19.00. Tari kecak biasa dipertunjukkan oleh sekelompok orang yang berjumlah lebih dari 50 orang.
Biasanya para penari akan duduk melingkar dan memakai kain sarung berwarna hitam putih.Sebagian dari mereka adalah laki-laki dengan menampilkan tema tarian cerita Ramayanan. Ciri Khas pada tarian ini adalah suara cak,cak,cak yang saling bersahutan dikeluarkan oleh semua penari.
4. Pemandangan Yang Cantik Dan Unik
Pengunjung yang mengunjungi kawasan pura Luhur Uluwatu akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah dari atas tebing batu karang. Luasnya hamparan Samudera Hindia disertai hempasan ombak yang senantiasa menghantam kaki tebing menjadi pemandangan yang menakjubkan.
Di Kawasan Pura Luhur Uluwatu juga merupakan spot terbaik untuk berfoto. Para pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang Kawasan hijau segar yang masih alami atau sekitar desa adat yang masih kental dengan tradisi.
5. Terdapat Pantai Pecatu
Salah satu daya tarik dari Kawasan pura uluwatu ini adalah Pantai Pecatu. Pantai ini terletak tepat di bawah Pura. Pantai Pecatu sangat terkenal sebagai tempat favorite para peselancar karena memiliki Ombak yang cukup menantang.Seringkali digelar lomba selancar di tempat ini baik nasional maupun tingkat internasional.
6. Tersedia Restoran Dan Hotel Bagi Pengunjung
Bagi wisatawan yang kebetulan tidak membawa bekal saat berkunjung, tidak perlu khawatir karena di sekitar kawasan pura Luhur Uluwatu ini banyak terdapat warung dan restoran yang menyediakan aneka jenis makanan dan minuman. Sementara itu bagi para pengunjung yang berkeinginan untuk menginap juga telah tersedia penginapan dan hotel dengan harga bervariasi.
Tips Saat Mengunjungi Kawasan Pura Luhur Uluwatu
Karena Kawasan Pura Luhur Uluwatu termasuk tempat ibadah yang disucikan, maka terdapat sedikit aturan yang diperuntukkan untuk pengunjung. Sebaiknya patuhi aturan tersebut dan melakukan beberapa tips dibawah ini. Dengan begitu liburan jadi nyaman dan menyenangkan:
1. Berkunjung Saat Sore Hari
Tempat wisata Kawasan Pura Luhur Uluwatu ini dibuka sejak pagi hari. Walaupun begitu sebaiknya waktu berkunjung saat menjelang sore hari. Karena cuaca sore hari tidak terlalu panas dibanding dengan siang hari yang cuacanya cukup terik. Selain itu waktu sore hari adalah waktu yang tepat untuk sekalian menyaksikan moment matahari terbenam atau sunset.
2. Tidak Memakai Perhiasan Yang Berlebihan
Saat berkunjung sebaiknya tidak membawa atau memakai perhiasan yang berlebihan. Hal itu disebabkan di sekitar pura terdapat banyak kera yang terkenal jahil dan menyukai benda yang berkilau. Kera-kera tersebut bukan tidak mungkin akan merampas perhiasan atau malah bisa melukai pengunjung.Selain itu ada juga aturan yang melarang untuk memberi makan kera-kera tersebut.
3. Membawa Kamera Dengan Cukup Memori
Keindahan alam yang ditawarkan di kawasan Pura Luhur Uluwatu ini sangat banyak. Setiap moment dan keindahan alam seakan membuat terus ingin mengabadikannya. Oleh karena itu sebaiknya menyiapkan memori kamera yang cukup besar.
4. Larangan Masuk Untuk Pengunjung Wanita Menstruasi
Karena Kawasan ini termasuk wilayah suci yang dikeramatkan, maka khusus untuk wisatawan wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan masuk. Pastikan untuk berkunjung saat sedang tidak waktu datang bulan bagi wanita.
5. Memakai Pakaian Yang Sopan
Seperti yang telah diketahui bahwa pura adalah tempat ibadah pemeluk agama Hindu. Maka sebaiknya pengunjung menggunakan pakaian yang sopan saat berkunjung ke tempat ini. Untuk wanita sebaiknya menggunakan celana atau rok panjang. Memakai baju atau atasan lengan panjang. Jika kebetulan memakai lengan pendek bisa ditutupi dengan selendang.
Itulah sedikit ulasan mengenai salah satu wisata budaya sekaligus religi di Pulau Bali. Di kawasan Pura Luhur Uluwatu tidak hanya dapat menikmati wisata religi, maupun pertunjukan tari kecak yang spektakuler. Tetapi juga menyuguhkan pemandangan alam yang menakjubkan termasuk sunset yang cantik. Semoga bisa menjadi rekomendasi bagi para pelancong.
Leave A Comment