Rate this post

Berbagai macam kegiatan budaya spiritual masyarakat hindu Bali bisa kita pelajari di Museum Yadnya Bali. Museum ini dapat digunakan sebagai sumber wawasan tentang seluk beluk ritual yang selama ini dilakukan oleh masyarakat Bali.

Sebagian besar masyarakat Bali memegang keyakinan agama Hindu yang mengajarkan keutamaan keselarasan bernilai kedamaian universal dan memiliki pandangan bahwa manusia berada dalam suatu atap kekeluargaan yang besar. Masyarakat yang menganut agama Hindu di Bali memiliki budaya spiritual yang harus mereka jalankan.

Wisatawan yang tertarik dengan kehidupan masyarakat Bali bisa mengunjungi Museum Yadnya untuk lebih mengenal secara mendalam tentang budaya Bali.

Lokasi Museum Yadnya Bali

Museum Yadnya berlokasi di Jalan Ayodya, Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Museum ini memiliki jarak sekitar 18 km dari Kota Denpasar. Lokasi dari museum ini berada di sisi barat Kompleks Pura Mengwi Taman Ayun. Museum Yadnya ini dipisahkan oleh sebuah parit yang memiliki lebar sekitar 50-70 meter dengan Pura Ibu Kerajaan Mengwi.

Cara Menuju Museum Yadnya Bali

Menuju ke Museum Yadnya tidaklah sulit. Wisatawan bisa memulai keberangkatan dari Kota Denpasar dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun menggunakan transportasi online. Perjalanan dari Kota Denpasar menuju ke museum ini bisa memakan waktu sekitar 38 menit saja.

Untuk lebih pastinya, wisatawan bisa menggunakan maps sebagai penunjuk arah. Jika anda masih merasa kerepotan sebaiknya anda menggunakan jasa sewa mobil dengan supir yang dimiliki oleh raskitatour.com. Jasa tour and travel ini sudah terpercaya dan tersohor di Bali.

Tiket Masuk Dan Jam Buka Museum Yadnya Bali

Wisatawan yang hendak berkunjung ke tempat wisata ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Sehingga, siapapun boleh datang ke tempat ini untuk lebih mengenal budaya spiritual masyarakat hindu Bali.

Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke museum ini adalah pelajar usia SMP dan SMA. Selain itu, banyak pula wisatawan asing yang datang ke tempat ini dengan tujuan penelitian terhadap budaya hindu di Bali. Sehingga, tempat ini sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sarana pembelajaran budaya kepada para pelajar.

Tiket Masuk Museum Yadnya

Museum ini buka setiap hari Senin sampai Jum’at mulai pukul 08.30 – 17.00 WITA. Pada hari Sabtu, Minggu, dan Hari Perayaan Nyepi di Bali museum ini tutup sementara.

Mengenal Museum Yadnya Bali

Museum Yadnya merupakan tempat wisata yang telah berdiri sejak tahun 1974 dan termasuk ke dalam bagian dari pembangunan Mandala Wisata Provinsi Bali. Dulunya, museum ini bernama Museum Manusa Yadnya yang kemudian dilakukan perbaikan total serta penambahan koleksi sehingga dinamakan Museum Yadnya. Beberapa hal yang bisa kita ketahui tentang Museum Yadnya adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Dua Sisi Museum

Museum ini terdiri dari dua sisi yaitu sisi depan (selatan) dan sisi tengah museum. Di kedua sisi inilah seluruh koleksi benda ditampilkan. Galeri koleksi yang berada di sisi depan baru dibuka mulai tahun 2012.

Koleksi sisi depan museum menyimpan sebuah ogoh-ogoh berukuran raksasa yang merupakan bagian dari ritual bhuta yadnya. Selain itu, terdapat sebuah panggung ampitheater yang terletak di tengah kompleks sisi depan galeri utama.

Bagian tengah museum ini menyimpan berbagai macam peralatan yang memiliki keterkaitan dengan ritual manusa yadnya. Ritual manusa yadnya ini dimaksudkan sebagai penyempurna kebajikan pada diri manusia. Tahapan kehidupan manusia merupakan hal yang termasuk ke dalam ritual ini, yaitu mulai dari kehamilan, kelahiran, masa pubertas, masa menjelang dewasa, hingga pada akhir kematian.

2. Media Pengenalan Ragam Budaya Bali

Museum Yadnya memang dibangun dengan tujuan untuk memperkenalkan berbagai budaya Bali yang sangat banyak. Hal ini dilakukan supaya informasi dan pengetahuan mengenai budaya bisa lebih mengena di masyarakat.

Dengan adanya pelajaran mengenai budaya Bali yang diberikan melalui media di museum ini, diharapkan para pelajar bisa lebih mengerti, memahami, dan mencintai semua budaya yang ada di negeri Indonesia.

3. Tempat Penelitian Mahasiswa Asing

Selain berfungsi sebagai tempat wisata, Museum Yadnya juga digunakan sebagai tempat penelitian oleh mahasiswa asing. Museum ini dikenal sebagai salah satu pusat informasi tentang berbagai macam aktivitas masyarakat hindu di Bali. Disini, mahasiswa asing bisa melihat segala hal tentang aktivitas budaya spiritual masyarakat hindu Bali tanpa harus datang pada hari diadakannya acara tersebut.

Lihat juga destinasi lainnya: Pantai Tanjung Benoa

Mahasiswa asing yang melakukan penelitian disini rata-rata sedang menempuh proses pertukaran pelajar di beberapa kampus Bali. Namun, ada juga mahasiswa asing yang memang menempuh pendidikan di negaranya dan mengambil studi tentang budaya Bali.

4. Memberikan Pengetahuan Tentang Ritual Upacara Umat Hindu Bali

Terdapat lima jenis ritual yang akan diperkenalkan oleh Museum Yadnya, yaitu ritual upacara manusa yadnya, dewa yadnya, pitra yadnya, butha yadnya, dan rsi yadnya. Kelima jenis ritual tersebut biasa dikenal dengan istilah Panca Yadnya oleh masyarakat hindu Bali.

Seperti yang telah diketahui bahwa umat hindu di Bali memiliki banyak sekali upacara keagamaan pada hari-hari besar yang telah ditentukan. Namun, ritual upacara umat hindu Bali ini tidak hanya dilakukan pada hari besar tersebut saja, melainkan ada juga yang pelaksanaannya berkaitan dengan kehidupan manusia itu sendiri. Beberapa contohnya adalah upacara kelahiran, upacara akil balig upacara pernikahan, dan upacara pengabenan ketika ada kematian.

Upacara kelahiran diadakan selama 210 hari setelah bayi dilahirkan ke dunia. Kemudian, ketika telah memasuki usia pubertas maka akan diadakan upacara ngraja sewala atau upacara akil balig dan upacara mapandes (mengasah gigi) dengan tujuan untuk membersihkan diri dari hawa nafsu.

Di Museum Yadnya ini, wisatawan akan diberikan pengetahuan dan diajak untuk melihat serangkaian sarana yang digunakan dalam upacara pengabenan. Sarana yang digunakan dalam upacara pengabenan terdiri dari peralatan puspasarana yang terbuat dari bunga, kelapa, dan daun beringin yang merupakan simbol dari roh orang yang telah meninggal dunia.

Selain itu, terdapat sarana upacara yang berupa berbagai macam jenis sesajen yang digunakan dalam aktivitas ritual manusa yadnya dan pitra yadnya. Sesajen tersebut seluruhnya dibuat mirip dengan sesajen aslinya dengan penggunaan bahan yang tahan lama.

5. Tempat Wisata Sekolah Internasional

Karena museum ini memiliki banyak sekali informasi terkait budaya masyarakat hindu Bali, maka tak heran jika lokasi ini dipilih menjadi tujuan wisata berbagai sekolah internasional di Bali. Museum Yadnya ini sering sekali dikunjungi oleh murid-murid TK internasional yang ada di daerah Ubud dan Denpasar. Rata-rata murid tersebut datang ke tempat ini untuk melihat berbagai macam budaya spiritual yang dilakukan oleh masyarakat hindu Bali.

Itulah beberapa ulasan mengenai Museum Yadnya yang akan mengenalkan budaya spiritual masyarakat Hindu Bali kepada semua wisatawannya. Tempat wisata ini sangat bermanfaat dan berguna untuk memberikan segala informasi mengenai budaya Indonesia, khususnya budaya di Bali. Wisatawan bisa mendapatkan banyak gambaran tentang pelaksanaan ritual-ritual, makna yang terkandung di dalamnya, peralatan yang digunakan dalam ritual, serta tata cara dilakukannya ritual tersebut.